Kriteria Teknis dan Medis Utama
1. Intensitas Cahaya (Illuminance) Tinggi & Stabilitas
- Standar Lux: Lampu operasi harus mampu menghasilkan intensitas cahaya yang sangat tinggi, idealnya 160.000 Lux (pada jarak 1 meter). Lampu ganda (Dual Head) biasanya menawarkan total intensitas yang lebih besar Stabilitas.
- Cahaya harus stabil, langsung maksimal saat dinyalakan (keunggulan LED), dan dapat diatur kecerahannya secara kontinu (0% hingga 100%) sesuai kebutuhan jenis operasi.
2. Bebas Bayangan (Shadowless Lighting)
- Mekanisme: Lampu harus dirancang dengan banyak array LED sehingga ketika kepala atau tangan dokter bedah menghalangi satu sumber cahaya, lampu lain akan mengisi dan menghilangkan bayangan pada area bedah.
- Kedalaman Cahaya (Depth of Illumination): Pastikan lampu memiliki kedalaman pencahayaan yang memadai (misalnya, >100 cm) agar area luka di bagian dalam tubuh tetap terang.
3. Indeks Rendering Warna (CRI) dan Suhu Warna (Color Temperature)
- CRI Tinggi: Indeks rendering warna (CRI) harus sangat tinggi, idealnya Ra > 95. CRI tinggi memastikan warna jaringan, pembuluh darah, dan organ terlihat seakurat mungkin seperti warna alami, yang sangat penting untuk diagnosis dan penanganan luka.
- Suhu Warna yang Dapat Diatur: Suhu warna (biasanya diukur dalam Kelvin) harus dapat disesuaikan, umumnya dalam rentang 3.700K hingga 5.000K. Ini memungkinkan dokter memilih spektrum warna yang paling nyaman dan optimal untuk visualisasi jaringan yang berbeda.
4. Minim Panas (Efisiensi Termal)
- Teknologi LED: Pilih LED karena menghasilkan panas jauh lebih sedikit daripada lampu Halogen/Quartz yang lama. Panas yang berlebihan dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi tim bedah, dan yang lebih penting, dapat menyebabkan pengeringan jaringan pasien.
- Energi Radiasi Rendah: Pastikan energi yang dipancarkan rendah (umumnya tidak lebih dari 25.000 microwatt per cm²) untuk keamanan pasien.




